kocomripat

Kecil jadi Besar, Jauh jadi Dekat, Jauh-Dekat 3000..

Kepala Batu dan Sepasang Mata Arabika


coffee

Satu.. dua..

Taruhan, dalam hitungan lima detik, tiga anak muda yang berjalan ke arahku sekarang pasti akan membujukku mengikuti mereka. Ke mana? Tunggu saja.

Read more of this post

Cerita Cinta Kahitna


Konser "Sound of Love"

Konser “Sound of Love”

Kala itu saya sedang asyik bermain dengan seorang teman di ruang tamu ketika ayah hendak pergi keluar. Seperti kebanyakan anak kecil, saya pun berseloroh minta dibelikan sesuatu sebagai oleh-oleh. Bukan es krim atau boneka, tapi kaset Kahitna. Read more of this post

Menulis, Memanjakan Diri


DIY writer's notebook & tea tins.

DIY writer’s notebook & tea tins.

“Me time”, istilah yang kerap dikaitkan perempuan dengan salon, mall dan belanja, meski sejatinya tak ada standar yang boleh mendeskripsikan cara seseorang untuk memanjakan dirinya. Bersepeda, berkebun dan menulis, beberapa kegiatan yang menjadi pengisi “me time” ala saya. Karena saya tak suka ke salon, mall atau belanja gila-gilaan. Read more of this post

Rumah Kedua


DoorSetelah hampir 5 tahun menghuni ‘rumah’ dengan beragam pemikiran ini, rasanya saya harus mulai membangun rumah baru yang lebih terencana. Tentu tak mudah untuk meninggalkan rumah lama, menutup pintunya dan berpindah ke tempat yang baru begitu saja, apalagi merobohkannya. Mungkin yang terbaik adalah membangun rumah kedua, sambil sesekali menengok dan menyapa teman yang kadang suka berkunjung ke rumah lama.

Read more of this post

Awal dan Akhir [Random #30]


Credit: magic4walls.com

Credit: magic4walls.com

Ada awal, ada akhir. Ada juga akhir yang justru menjadi awal baru, seperti “Nulis Random 2015”. Hari ini, 30 Juni, adalah hari terakhir. Genap satu bulan saya dan kawan-kawan lain mengikutinya. Saya, mungkin juga lainnya memiliki keyakinan jika “Nulis Random 2015” ini dibuat bukan tanpa tujuan, bukan hanya sekedar memenuhi isi blog atau ‘notes’ Facebook.

“Nulis Random 2015” berakhir, berganti menjadi sebuah awal baru. Babak baru di mana kita mulai terbiasa untuk menulis setiap harinya selama sebulan penuh ini. Yang semoga ke depannya, habit ini bisa terus dipertahankan. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin saya tuliskan di penghujung “NR2015” ini, tapi ada daya, kantuk sudah tak tertahankan. Bahkan tulisan ini pun saya buat di ponsel karena sudah tidak sanggup menyalakan netbook.

Terima kasih Bang Ega telah menggagas proyek ini. Satu bulan yang menyenangkan meski tak jarang menemui hambatan. 😉

Iklan Ramadhan [Random #29]


Credit: brilio.net

Credit: brilio.net

Selain kolak dan petasan, ada lagi hal yang khas saat bulan Ramadhan. Iklan televisi. Produsen beramai-ramai merilis iklan terbaru mereka dengan tema Ramadhan hingga lebaran. Satu yang tak boleh terlewatkan di bulan ini, iklan sirup! Ada lagi? Mari kita data iklan apa saja yang khas di bulan ini.

Read more of this post

Sahur [Random #28]


Dok. pribadi

Dok. pribadi

Berbeda dengan buka puasa yang selalu dinanti, waktu sahur rasanya tak begitu diminati. Bangun jam 3 pagi dan mengisi perut sambil menahan kantuk? Sebagian mungkin lebih memilih untuk melewatkannya. Ah, tanpa sahur juga masih tahan puasa seharian. Kamu, termasuk diantaranya?

Read more of this post

Memori [Random #27]


Credit: stylishandliterate.com

Credit: stylishandliterate.com

Ditanya soal rumus kimia yang dipelajari sewaktu SMA, sebagian besar mungkin akan lupa, kecuali kalau memang kuliah di MIPA. Tapi ketika ditanya siapa teman TK yang dibuat menangis karena rebutan ayunan, mungkin akan langsung mengingatnya, meski kejadiannya sudah berpuluh-puluh tahun lalu. Aneh? Tidak.

Read more of this post

Pasar Tradisional [Random #26]


Salah satu sudut di pasar Singosari.

Salah satu sudut di pasar Singosari.

Orang-orang berlalu-lalang di lorong sempit, bersaing dengan becak motor yang bising. Lapak-lapak digelar berhimpitan, beralas meja, tikar atau hanya karung bekas. Tak ada lantunan musik dari speaker, hanya suara-suara melengking yang sibuk menawarkan dagangan. Jangan mencari label harga atau promo khusus, cukup tanya dan tawar kalau kau tega. Awas! banyak jalan berlubang dengan genangan air berbau busuk. Selamat datang di pasar tradisional, tempat yang dipenuhi geliat kehidupan.

Read more of this post

Ikhlas [Random #25]


Credit: crackajack.de

Credit: crackajack.de

Ikhlas itu.. ketika memberi tidak mengharapkan balasan atau imbalan, tidak menunjukkan pada seluruh dunia, tidak mengungkit dan selalu mengingat meski dalam hati, tidak mendamba ucapan terima kasih dan pujian. Mungkin, ya, mungkin seperti itulah ikhlas.

Ingin belajar ikhlas memberi? Berilah makanan pada hewan, karena hewan tidak bisa mengucapkan terima kasih, mereka hanya tahu meminta dan makan. Kurang lebih seperti itu ungkapan yang saya lihat di beranda Facebook tadi siang.

Hewan tak bisa bicara, jadi tak mungkin kita mengharapkan ucapan terima kasih darinya, apalagi balasan dan imbalan, karena mereka hanya bisa meminta dan memakan makanan yang kita beri. Insha allah bisa belajar ikhlas. Asal.. tidak menunjukkan apa yang kita lakukan pada seluruh dunia, lantas mengharap pujian dari orang lain. Ya, belajarlah untuk memberi pada hewan. Mungkin seperti itu pesan yang disampaikan postingan tersebut. 🙂